Polri menyeleksi putra putri terbaiknya menjadi calon pimpinan KPK dan mendaftarkan diri ke Pansel KPK. Satu diantaranya yakni seorang Polwan. Brigadir Jenderal Polisi Basaria Panjaitan, S.H., M.H., polwan yang kini mengajar di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Lembang, Bandung ini memiliki latar belakang di Reserse serta pernah berdinas di Sumatera. Bahkan Brigjen Basariah pernah pula berdinas di satuan Provost. Berikut biodata singkat beliau.
Tempat/Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 20-12- 1957
Agama : Kristen
Almamater : Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I, Universitas Jayabaya (1984)
Riwayat Jabatan :
1. Paur Subdisbuk Disku Mabes Polri (1984)
2. Panit Sat. Idik Baya Ditserse Mabes Polri (1990)
3. Kasat Narkoba Polda NTT (1997)
4. Kabag Narkoba Polda Jabar (2000)
5. Dir Reskrim Polda Kepri (2007)
6. Penyidik Utama Dit V/Tipiter Bareskrim Polri (2008)
7. Kapusprovos Divpropam Polri (2009)
8. Karobekum Sdelog Polri
9. Widyaiswara Madya Sespim Polri (2010)
Ketika Polri mengumumkan penerimaan Polwan dari sarjana, pada saat itulah Basaria mendaftar Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan diterima. Lulus sebagai Polwan berpangkat Ipda, Basaria langsung ditugaskan di reserse narkoba Polda Bali. Dari sanalah, ia memulai karier kepolisiannya.
Basaria Panjaitan lama berdinas di Reserse Narkoba. Dia juga pernah menjabat sebagai Kasatnarkoba di Polda NTT dan menjadi direktur reserse kriminal Polda Kepulauan Riau pada tahun 2007. Saat menjadi Direskrim Polda Kepri, Basaria sukses membongkar jaringan penyelundupan mobil-mobil mewah yang melibatkan aparat. Setelah sukses dari Batam, Basaria ditarik ke Mabes Polri. Dia menjadi penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim.
Selanjutnya, Basaria dipercaya sebagai kepala Pusat Provos Polri yang dikenal sebagai satuan angker karena punya kewenangan menindak polisi "nakal". Saat menjabat sebagai Kapusprovos, beliau mempunyai tugas yang tidak ringan, yakni memeriksa tindakan tidak disiplin dan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh Komjen Susno Duadji, mantan Kabareskrim Mabes Polri. Setelah itu, dia menjadi kepala Biro Logistik Polri dan sekarang menjadi pengajar di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Atas berbagai prestasi itu, Basaria pernah tercatat dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di Indonesia. Daftar yang disusun sebuah media terkemuka itu, mencantumkan nama menteri, mantan presiden, artis sampai pengusaha perempuan. Basaria ada di urutan 70. Dalam pergaulan sesama Polwan pun, Bu Basaria juga termasuk dalam senior yang pengayom dan tidak sombong kepada junior-juniornya. Semoga sederet portofolio beliau dapat menjadi pertimbangan panitia dalam memilih kandidat pimpinan KPK yang memang bersih dan kompeten, sehingga KPK dan Polri dapat bersinergi dalam menegakkan hukum utamanya dalam memberantas Korupsi.
Sumber : Div Humas Mabes Polri
0 comments:
Post a Comment